BANGUN RUANG SISI LENGKUNG
A. Tabung (Silinder)
Perhatikan gambar di samping. Bentuk apakah yang dimanfaatkan alat musik tersebut. Mengapa drum selalu berbentuk tabung?
1. Unsur-unsur Tabung dan Melukis Jaring-jaring Tabung
Sebelum
kita mempelajari lebih lanjut mengenai tabung, coba sebutkan
benda-benda di sekitar kalian yang berbentuk tabung. Berikut ini akan
kita pelajari berbagai hal tentang tabung.
a. Unsur-unsur Tabung
Dapatkah kalian menyebutkan unsur-unsur sebuah tabung? Agar dapat menjawabnya, lakukanlah kegiatan berikut.
Dari
kegiatan tersebut kita akan dapat mengetahui unsur-unsur tabung. Salin
dan isikan unsur-unsur itu pada tempat yang tersedia.
a. Tinggi tabung ....
b. Jari-jari alas tabung ... dan jari-jari atas tabung ....
c. Diameter alas tabung ... dan diameter atap tabung ....
d. Alas dan atap tabung berupa bidang datar yang berbentuk ....
e. Selimut tabung berupa bidang lengkung. Apabila dibuka dan dilembarkan berbentuk ....
b. Jaring-jaring Tabung
Dari kegiatan sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa tabung atau silinder tersusun dari tiga buah bangun datar, yaitu:
a. dua buah lingkaran sebagai alas dan atap silinder,
b. satu buah persegi panjang sebagai bidang lengkungnya atau selimut tabung.
Rangkaian
dari ketiga bidang datar itu disebut sebagai jaring-jaring tabung. Coba
kalian gambarkan jaring-jaring dari kaleng tersebut. Apakah kalian
mendapatkan jaring-jaring tabung seperti gambar berikut?
Gambar
2.3 menunjukkan jaring-jaring sebuah tabung dengan jari-jari alas dan
atapnya yang berupa lingkaran adalah r dan tinggi tabung adalah t.
Jaring-jaring tabung terdiri atas:
a.
Selimut tabung yang berupa persegi panjang, dengan panjang selimut sama
dengan keliling lingkaran alas tabung 2πr dan lebar selimut sama dengan
tinggi tabung t.
b. Dua lingkaran dengan jari-jari r.
2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Tabung
Sebuah
benda berbentuk tabung memiliki jari-jari r dan tinggi t. Jika kalian
ingin membuat tabung dari kertas yang ukurannya tepat sama dengan ukuran
benda tersebut, berapakah luas kertas yang kalian perlukan? Untuk
menjawabnya, pelajari uraian materi berikut.
a. Luas Selimut
Dengan
memerhatikan gambar 2.3, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh
permukaan tabung atau luas sisi tabung merupakan jumlah dari luas alas
ditambah luas selimut dan luas atap. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar jaring-jaring tabung sekali lagi.
Sehingga kita dapatkan rumus:
b. Volume Tabung
Tabung
merupakan pendekatan dari prisma segi-n, dimana n mendekati tak hingga.
Artinya, jika rusuk-rusuk pada alas prisma diperbanyak maka akan
membentuk sebuah tabung dimana hanya mendekati satu bidang alas, satu
bidang atas dan satu sisi tegak. Karena alas dan tutup tabung berbentuk
lingkaran maka volume tabung adalah perkalian luas daerah lingkaran alas
dengan tinggi tabung.
B. Kerucut
1. Unsur-unsur Kerucut dan Melukis Jaring-jaring Kerucut
Perhatikan
gambar di samping. Pernahkan kalian melihat bangunan ini? Jika kita
cermati bentuknya, bangunan tersebut merupakan refleksi dari bangun
ruang dengan sisi lengkung yaitu kerucut.
a. Unsur-unsur Kerucut
Untuk lebih memahami unsur-unsur kerucut, dapat kita ilustrasikan seperti pada gambar 2.5 berikut.
Dengan mengamati gambar tersebut, kita dapat mengetahui unsur-unsur kerucut dengan melengkapi pernyataan berikut.
1) Tinggi kerucut = ….
2) Jari-jari alas kerucut = ….
3) Diameter alas kerucut = ….
4) Apotema atau garis pelukis = ….
b. Jaring-jaring Kerucut
Berdasarkan
kegiatan dan gambar di atas kita ketahui bahwa kerucut tersusun dari
dua bangun datar, yaitu lingkaran sebagai alas dan selimut yang berupa
bidang lengkung (juring lingkaran). Kedua bangun datar yang menyusun
kerucut tersebut disebut jaring-jaring kerucut. Perhatikan gambar
berikut.
Gambar 2.6(a) menunjukkan kerucut dengan jari-jari
lingkaran alas r, tinggi kerucut t, apotema atau garis pelukis s.
Terlihat bahwa jaring-jaring kerucut terdiri atas dua buah bidang datar
yang ditunjukkan gambar 2.6 (b) yaitu:
a. selimut kerucut yang berupa juring lingkaran dengan jari-jari s dan panjang busur 2πr,
b. alas yang berupa lingkaran dengan jari-jari r.
2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Kerucut
Dapatkah kalian menghitung luas bahan yang diperlukan untuk membuat kerucut dengan ukuran tertentu? Perhatikan uraian berikut.
a. Luas Selimut
Dengan
memerhatikan gambar, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh permukaan
kerucut atau luas sisi kerucut merupakan jumlah dari luas juring
ditambah luas alas yang berbentuk lingkaran. Untuk lebih jelasnya
perhatikan jaring-jaring kerucut ini.
Jadi luas juring TAA1 atau luas selimut kerucut dapat ditentukan.
Karena luas selimut kerucut sama dengan luas juring TAA1 maka kita dapatkan:
Sedangkan luas permukaan kerucut
= luas selimut + luas alas kerucut
= πrs + πr2
= πr (s + r)
Jadi
dengan r = jari-jari lingkaran alas kerucut
s = garis pelukis (apotema)
b. Volume Kerucut
Kerucut
dapat dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk lingkaran. Oleh
karena itu kita dapat merumuskan volume kerucut sebagai berikut.
Hubungan antara r, t dan apotema (s) adalah s2 = r2 + t2
Berkas:Bangun Ruang SS Lengkung 19.jpg
c. Luas Selimut dan Volume Kerucut Terpancung
1) Luas selimut
Luas
selimut kerucut terpancung adalah luas kerucut besar dikurangi luas
selimut kerucut kecil. Kerucut besar ACC' mempunyai tinggi t1, jari-jari
r, dan apotema s1. Sedangkan kerucut kecil ABB' mempunyai tinggi t2,
jari-jari r2, dan apotema s2. Luas selimut kerucut terpancung adalah
luas selimut kerucut besar dikurangi luas selimut kecil.
C. Bola
Perhatikan
gambar di samping. Mengapa dalam olahraga bowling, benda yang
dilemparkan berbentuk bola? Apakah kelebihannya sehingga benda-benda
berbentuk bola digunakan dalam olahraga sepak bola, bola voli, bowling,
dan billiard? Agar dapat lebih mengenal bangun bola, pelajarilah materi
berikut ini.
1. Unsur-unsur Bola
Perhatikan gambar berikut.
Suatu
lingkaran diputar setengah putaran dengan diameter sebagai sumbu
putarnya akan diperoleh bangun ruang seperti gambar 2.10 (b). Bentuk
bangun yang demikian disebut bola dengan jari-jari bola r dan tinggi d.
2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Bola
Sebelum mempelajari luas selimut dan volume bola, lakukanlah kegiatan berikut.
Ternyata
dari kegiatan di atas kita dapat merumuskan luas selimut atau permukaan
(sisi) bola. Jika jari-jari alas tabung tersebut r dan tingginya sama
dengan diameter d, maka luas selimut atau sisi bola dengan jari-jari r
adalah:
D. Hubungan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan Jari-jari
Pada
rumus mencari volume bangun ruang sisi lengkung, semua tergantung pada
unsur-unsur bangun tersebut, misalnya jari-jari dan tinggi bangun
tersebut.
1. Perbandingan Volume Tabung, Kerucut, dan Bola karena Perubahan Jari-jari
a. Perbandingan Volume Tabung
Apabila
ada dua buah tabung dengan tinggi yang sama, tetapi jari-jari berbeda,
maka perbandingan kedua volume tabung sama dengan perbandingan kuadrat
masing-masing jari-jarinya.
b. Perbandingan Volume pada Kerucut
Apabila
ada dua buah kerucut dengan tinggi sama, tetapi jari-jari alasnya
berbeda, maka perbandingan volume kedua kerucut dengan perbandingan
kuadrat masing-masing jari-jarinya.
c. Perbandingan Volume pada Bola
Apabila
ada dua buah bola dengan jari-jari yang berbeda, maka perbandingan
volumenya sama dengan perbandingan di pangkat tiga dan masing-masing
jari-jarinya.
2. Selisih Volume Tabung, Kerucut, dan Bola karena Perubahan Jari-jari
a. Selisih Volume pada Tabung
Sebuah
tabung dengan jari-jari lingkaran alas r1 dan tinggi t diperbesar
sehingga jari-jari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 > r1 dan
tinggi tetap. Maka berlaku:
b. Selisih Volume pada Kerucut
Sebuah
kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r1 dan tinggi t diperbesar
sehingga jari-jari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 > r1 dan
tinggi tetap. Berlaku:
Jadi selisih volumenya:
dengan r1 =
jari- jari awal r2 = jari-jari setelah diperbesar Bagaimana jika
jari-jari kerucut diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata berlaku r2 =
r1 + k, sehingga:
c. Selisih Volume pada Bola
Sebuah bola dengan jari-jari r1 diperbesar sehingga jarijarinya menjadi r2 dengan r2 > r1. Berlaku:
Jadi selisih volumenya:
dengan r1 = jari-jari awal, r2 = jari-jari setelah diperbesar
Bagaimana jika jari-jari bola diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata berlaku r2 = r1 + k
RELASI DAN FUNGSI
Galileo Galilei (1564-1642) merupakan salah satu astronom terkenal dari
Italia yang dikenal luas dengan penemuannya tentang hubungan yang sangat
teratur antara tinggi suatu benda yang dijatuhkan dengan waktu
tempuhnya menuju tanah.
Konsep “fungsi” terdapat hampir dalam setiap cabang matematika, sehingga
merupakan suatu yang sangat penting artinya dan banyak sekali
kegunaannya. Akan tetapi pengertian dalam matematika agak berbeda dengan
pengertian dalam kehidupan sehari-hari.Dalam pengertian sehari-hari,
“fungsi” adalah guna atau manfaat. Kata fungsi dalam matematika
sebagaimana diperkenalkan oleh Leibniz (1646-1716) terlihat di atas
digunakan untuk menyatakan suatu hubungan atau kaitan yang khas antara
dua himpunan.
Mengingat konsep fungsi menyangkut hubungan atau kaitan dari dua
himpunan, maka disini kita awali dulu pembicaraan kita mengenai fungsi
dengan hubungan atau relasi antara dua himpunan.
A.Pengertian Relasi
Suatu relasi (biner) F dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu perkawanan elemen-elemen di A dengan elemen-elemen di B.
B.Pengertian Relasi
Suatu relasi (biner) F dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu
perkawanan elemen-elemen di A dengan elemen-elemen di B. didefinisikan
sebagai berikut :
Definisi: Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu
relasi yang memasangkan setiap elemen dari A secara tunggal, dengan
elemen pada B.
C.Sifat Fungsi
Dengan memperhatikan bagaimana elemen-elemen pada masing-masing himpunan
A dan B yang direlasikan dalam suatu fungsi, maka kita mengenal tiga
sifat fungsi yakni sebagai berikut :
1. Injektif (Satu-satu)
Misalkan fungsi f menyatakan A ke B maka fungsi f disebut suatu fungsi satu-satu
(injektif), apabila setiap dua elemen yang berlainan di A akan dipetakan
pada dua elemen yang berbeda di B. Selanjutnya secara singkat dapat
dikatakan bahwa f:A→B adalah fungsi injektif apabila a ≠ a’ berakibat
f(a) ≠ f(a’) atau ekuivalen, jika f(a) = f(a’)
maka akibatnya a = a’.
2. Surjektif (Onto)
Misalkan f adalah suatu fungsi yang memetakan A ke B maka daerah hasil
f(A) dari fungsi f adalah himpunan bagian dari B. Apabila f(A) = B, yang
berarti setiap elemen di B pasti merupakan peta dari sekurang-kurangnya
satu elemen di A maka kita katakan f adalah suatu fungsi surjektif atau
“f memetakan A Onto B”.
3.Bijektif (Korespondensi Satu-satu)
Suatu pemetaan f: A→B sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi yang
injektif dan surjektif sekaligus, maka dikatakan “f adalah fungsi yang
bijektif” atau “ A dan B berada dalam korespondensi satu-satu”
D.Jenis – jenis Fungsi
Jika suatu fungsi f mempunyai daerah asal dan daerah kawan yang sama,
misalnya D, maka sering dikatakan fungsi f pada D. Jika daerah asal dari
fungsi tidak dinyatakan maka yang dimaksud adalah himpunan semua
bilangan real (R). Untuk fungsi-fungsi pada R kita kenal beberapa fungsi
antara lain sebagai berikut.
a. Fungsi Konstan
b. Fungsi Identitas
c. Fungsi Linear
d. Fungsi Kuadrat
e. Fungsi Rasional
jangan pusing pusing dengan matematika..... sebenarnya matematika mudah jika kita mengatakan MUDAH.... jangan katakan SULIT sebelum mencoba KAWAN ......
INI DULU YA,..... RUMUSNYA LAINNYA NYUSUL :)
@yheniedganaz
yeni sari
Quisque sed felis
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...
Etiam augue pede, molestie eget.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...