TENTANG GONTOR
berdirinya gontor:
Ketiga putera Ibu Nyai Santoso yang dikirimkan ke beberapa
lembaga
pendidikan terus memperdalam ilmu. Ibu Nyai Santoso tidak pernah
berhenti berdoa kepada Allah SWT agar ketiga puteranya itu kelak dapat
menghidupkan kembali
Pondok Gontor Lama
yang telah runtuh itu. Berkat pendidikan, pengarahan, dan do’a yang
tulus dan ikhlas dari sang Ibu serta kesungguhan ketiga puteranya itu,
akhirnya Allah SWT membuka hati ketiga putera itu untuk menghidupkan
kembali pondok pesantren yang telah mati itu.
Pada tanggal 20 September 1926 bertepatan
dengan 12 Rabi’ul Awwal 1345, di dalam peringatan Maulid Nabi, di
hadapan masyarakat yang hadir pada kesempatan itu, dideklarasikan
pembukaan kembali Pondok Gontor.
Pondok Modern Darussalam Gontor 2:
Pondok
Modern
Darussalam Gontor II terletak di desa Madusari, kecamatan Siman,
kabupaten Ponorogo. Kampus Pondok yang menempati areal tanah seluas ± 10
ha ini dimulai pembangunannya 15 November 1995. Pada bulan Mei 1996
sebagian sarana dan prasarana telah selesai dibangun dan siap digunakan,
maka pada bulan ini juga (23 Mei) dibuka
pendaftaran
murid baru generasi pertama. Pada tanggal 10 Oktober 1996, Pondok
Modern Darussalam Gontor II telah dibuka secara resmi oleh Wakil
Presiden R.I. Try Sutrisno. Dinamika kehidupan pondok dan kualitas
pelajar terus dipacu. Saat ini, wakil pengasuh di Gontor II adalah
Ustadz H. M. Hudaya, Lc., M.Ag. dibantu oleh beberapa guru.
Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor II
berbeda dengan sistem pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor I.
Sistem pendidikan di Gontor II ditekankan pada upaya pembekalan santri
dengan berbagai kemampuan agar berhasil dan lulus mengikuti ujian masuk
Pondok Modern Darussalam Gontor. Sejak awal, Gontor II dibuka untuk
menerima pendaftaran santri baru setiap saat, selama kapasitas dan
fasilitas yang tersedia masih memungkinkan. Meskipun demikian setiap
santri baru harus mengikuti ujian penempatan (placement test) guna menentukan kelas yang sesuai dengan kemampuannya. Kelas-kelas di Pondok Modern Darussalam Gontor II dibagi menjadi:
a. Kelas Program Khusus (KPK)
Kelas ini dikhususkan bagi santri yang pernah belajar di
pondok pesantren alumni Gontor atau pondok pesantren lain dan telah
menguasai mata pelajaran ujian masuk ke Pondok Modern Darussalam Gontor
dan sebagian mata pelajaran Kelas I KMI Pondok Modern Darussalam Gontor
I. Kelas ini juga diperuntukkan bagi calon pelajar lama yang sudah
bermukim di Gontor II 1 sampai 1/2 tahun dan dianggap sudah menguasai
materi ujian masuk KMI.
b. Kelas A
Untuk santri tamatan sekolah tingkat menengah yang mampu
menguasai materi-materi ujian masuk KMI Pondok Modern Darussalam Gontor
I.
c. Kelas B
Terdiri dari santri tamatan sekolah dasar yang menguasai seluruh materi ujian masuk KMI Pondok Modern Darussalam Gontor I.
d. Kelas C
Terdiri dari santri yang menguasai sebagian materi ujian masuk KMI Pondok Modern Darussalam Gontor I.
e. Kelas D
Untuk santri belum menguasai materi ujian masuk KMI Pondok Modern Darussalam Gontor I.
f. Kelas E
Dikhususkan bagi santri yang sangat lemah penguasaannya terhadap materi ujian masuk KMI Pondok Modern Darussalam Gontor I.
Kurikulum
Kurikulum di Pondok Modern Darussalam Gontor II lebih
ditekankan pada materi-materi ujian masuk KMI Pondok Modern Darussalam
Gontor II, antara lain: al-Qur’an,Imla’ (dikte menulis Arab), Berhitung, Bahasa Indonesia, danFiqih.
Untuk para santri yang telah menguasai materi-materi tersebut diberikan
materi pelajaran kelas I KMI Pondok Modern Darussalam Gontor.
Tenaga Pengajar
Para guru di KMI Pondok Gontor II adalah tamatan KMI Pondok Modern Darussalam Gontor I dan tamatan
ISID
yang ditugaskan oleh Pimpinan Pondok Modern. Selain sebagai guru
pengajar di kelas, mereka juga aktif membimbing santri dalam
kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler santri.
Kegiatan Ekstrakurikuler
Untuk mengenalkan santri dengan dinamika kehidupan di
Pondok Modern Darussalam Gontor dan untuk menyempurnakan proses
pendidikan, sejak awal masuk ke Pondok para santri sudah dikenalkan
dengan berbagai kegiatan kurikuler yang meliputi kepramukaan, olahraga,
latihan pidato, pembinaan bahasa, ketrampilan, kesenian, dll
Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1
PESANTREN PUTRI GONTOR
Pesantren Putri Pondok
Modern
Darussalam Gontor, terletak lebih kurang 100 km dari Pondok Modern
Darussalam Gontor Ponorogo atau 32 km sebelah barat kota Ngawi, tepatnya
di desa Sambirejo Kec. Mantingan Kab. Ngawi. Aktifitas santriwati
Gontor Putri yang mempunyai luas 6 ha. ini diorientasikan pada
pembentukan sosok wanita muslimah, sholihah dan wanita serba teladan.
Sejarah Berdiri dan Perkembangannya.
Berdasarkan amanat TRIMURTI Pondok Modern Darussalam Gontor dan keputusan
Sidang Badan Wakaf
Pondok Modern Darussalam Gontor dalam sidangnya yang ke-25 pada tanggal
7 – 8 Rabiul Awwal 1411, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor
membuka Pesantren Putri mulai tahun ajaran 1410 – 1411 di desa
Sambirejo, Mantingan, Ngawi , Jawa Timur. Pendirian pesantren ini juga
didukung oleh adanya usulan para peserta silaturrahim Kyai Alumni Pondok
Modern Darussalam Gontor dalam sidangnya pada bulan Muharram 1410, dan
usulan Musyawarah Besar (MUBES)
IKPM V di Pondok Modern Darussalam Gontor pada tanggal 16 – 17 Rabiul Tsani 1409 H.
Sebagai persiapan pembukaan pesantren putri tersebut diadakanlah
beberapa kegiatan, antara lain: pembangunan gedung dan sarana yang
diperlukan, dimulai tanggal 26 September 1988, penyelenggaraan pesantren
kilat bekerja sama dengan Pusat Latihan Manajemen dan Pengembangan
Masyarakat (PLMPM) bagi para siswa SLTP/SLTA, tanggal 24 – 31 Desember
1989, penetapan Direktur
Kulliyatul Mu’allimat Al-Islamiyah (KMI), para pendidik dan pengajarnya, pengadaan Pesantren Ramadan Khusus Putri pada tahun 1410, dan terakhir adalah pembukaan
pendaftaran santri baru pada bulan Syawal 1410.
Pada tanggal 6Dzulqo’dah 1410 / 31 Mei 1990, Pesantren Putri
Pondok Modern Darussalam Gontor diresmikan pembukaannya oleh Menteri
Agama Republik Indonesia, H. Munawir Syadzali, M.A. Dalam acara
peresmian tersebut turut hadir Duta Besar Republik Arab Mesir, Atase
Kebudayaan Mesir, Direktur LIPIA Jakarta, para undangan dari jajaran
Departemen Agama R.I., pejabat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat dan
keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor.
Tepat tanggal 10 Syawwal 1410, pendaftaran santriwati baru
mulai dibuka. Pada awal berdirinya, Pesantren Putri Pondok Modern
Darussalam Gontor menerima santriwati sebanyak 298 siswi dari 308
pedaftar, dan melibatkan 18 tenaga pengajar yang berfungsi sekaligus
sebagai pengasuh dan pembimbing di dalam asrama pondok. Dalam
perkembangan selanjutnya Pondok Pesantren Putri membutuhkan tambahan
bangunan untuk asrama dan kelas sehingga mampu menerima jumlah
santriwati yang lebih banyak pada tahun-tahun berikutnya.
Seluruh kebijaksanaan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri mengacu
kepada kebijaksanaan di Pondok Modern Darussalam Gontor secara penuh.
Namun, itu tidak berarti menutup kemungkinan wujudnya kreatifitas dan
inovasi yang muncul dari pengelolanya, terutama berkaitan dengan hal-hal
yang bersifat teknis-praktis, bukan prinsip.
Kulliyatul Mu’allimat Al-Islamiyyah (KMI)
Sistem pendidikan di KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Putri
sepenuhnya mengacu kepada sistem pendidikan KMI Pondok Modern Darussalam
Gontor; baik dalam jenjang pendidikan maupun kurikulumnya, demikian
pula berbagai aktivitas dan program-programnya. Direktur KMI putri saat
ini adalah KH. Sutadji Tajuddin, MA
Pengasuhan Santriwati
Di luar kelas santriwati mendapat bimbingan, pengajaran, dan
pengembangan diri secara intensif oleh Pengasuhan Santriwati yang
bertanggungjawab menangani berbagai aktivitas ekstrakurikuler yang
meliputi keorganisasian, kepramukaan, bahasa, disiplin, olahraga,
ketrampilan, kesenian, akhlak, ibadah, nisaiyat, dan berbagai aktifitas
keputrian lainnya. Bagian ini ditangani oleh seorang pengasuh, yaitu DR.
KH. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, dibantu oleh beberapa staf yang
terdiri dari guru-guru KMI.
Berbagai aktivitas ini, dengan beberapa modifikasi dan inovasi, juga mengacu kepada aktivitas yang diselenggarakan oleh
Pengasuhan Santri di Pondok Modern Darussalam Gontor, tentu saja dengan beberapa penyesuaian untuk santri putri.